#SuamiIstriMasak, Ciptakan Keakraban Bersama Suami di Akhir Pekan

“Beb, temenin masak nasi goreng, yuk!” pintaku pada Mas yang sedang asyik membaca komik di ponselnya. 

Ia melirikku sambil tersenyum menyeringai, “Temenin atau bantuin?” godanya. 

“Ya dua-duanya,” jawabku tersipu malu, “kalau ditemenin masak pas akhir pekan itu … entah kenapa rasanya bikin hati tenang,” aku mencoba merayunya agar mau menemani, meskipun kutahu ia nggak akan menolak. 

“Heleh,” balasnya tertawa sambil mengelus kepalaku lembut. 

***

Ya begitulah, menjelang tiga tahun pernikahan membuatku seringkali mencari cara agar hubungan tak menemui kebosanan apalagi pertengkaran yang berlarut-larut, salah satunya memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin untuk menghabiskan waktu bersama.  

Dan bagiku, akhir pekan menjadi hari yang dinanti untuk mengajak quality time bersama suami. Entah nongkrong berdua menghabiskan waktu di kafe atau warung makan, berkeliling menikmati kebisingan jalanan, hingga yang paling sederhana jika sama-sama lelah dan bosan keluar rumah, dapur jadi ruang ternyaman menciptakan momen keakraban. 

Pada hari-hari tertentu aku serirngkali memintanya menemani di dapur, meskipun saat itu justru aku sibuk sendiri berkutat dengan kompor dan bumbu, sedangkan ia fokus memainkan ponsel,  tapi ada ketenangan yang seolah ikut serta mengisi ruang di hati saat melihatnya di dekatku.

Namun jika mulai bosan, ia akan lekas beralih membantuku. Mengupas bawang, mengulek bumbu, menyiapkan peralatan masak, sambil membicarakan apapun baik tentang pekerjaannya, ghibah temanku, atau tentang berita terbaru di media sosial. 

DAPUR, TAK HANYA MILIK ISTRI TAPI JUGA SUAMI

Pada zaman dulu, dapur seolah menjadi ruang kerja bagi perempuan terutama seorang istri untuk melakukan segala aktivitasnya sehari-hari. Jika suami ikut campur dalam urusan dapur, bagi sebagian masyarakat dulu, akan muncul pandangan aneh yang dianggap tabu dan tak lazim dilakukan seorang laki-laki.

Lalu, bagaimana posisi dapur dalam kesetaraan gender di zaman yang teknologinya serba canggih seperti saat ini? Posisi dapur saat ini aku merasa seolah telah bereinkarnasi menjadi milik bersama, tak ada lagi batas yang membedakan antara ruang untuk suami atau istri. 

Meskipun di beberapa tempat masih ada pandangan bahwa dapur adalah ruang kreativitas istri, tapi hal itu bagiku hanya faktor pandangan dari masyarakat yang kurang terbuka terhadap pembagian peran dalam berumah tangga. 

Bagiku, memberikan kesan rumah yang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal merupakan  kewajiban bersama baik istri atau suami. Diperlukan kesadaran betapa pentingnya pembagian peran mengurus rumah tangga, sehingga harus ada kesepakatan yang dibuat bersama. Misalnya kesepakatan bersama itu suami mencuci baju, istri mendapat bagian memasak dan menyapu. 

Sebagaimana aku dan suami, salah satu dari pasangan muda milenial yang sama-sama bekerja, kami berdua sering berkomunikasi bagaimana memahami arti dari berbagi peran dalam mengurus rumah tangga. Aku sebagai istri merasa dihargai saat suami turut mendukung keinginanku untuk tetap produktif dengan bekerja sesuai passion, sedangkan suami bersedia membantu jika aku terlihat lelah selepas bekerja. 

Sebenarnya posisi setara dalam rumah tangga bukan lagi hal yang harus diperdebatkan jika antar pasangan saling memahami dan menjalin komunikasi. Meskipun begitu, aku selalu menanamkan kepada diri sendiri bahwa memasak adalah salah satu cara seorang istri untuk menjaga keharmonisan keluarga. 

“Saat seorang istri memasak, sebenarnya ada energi positif yang sedang diraciknya dari bumbu-bumbu tersebut, sehingga memberikan hidangan lezat penambah cita rasa kekeluargaan makin erat,” pesan suami suatu hari.

Pesan dari suami itulah yang membuatku percaya bahwa memasak bukanlah beban yang harus ditanggung seorang istri, tapi sebuah tanggung jawab seorang perempuan untuk menjaga keutuhan keluarga, terutama menciptakan rasa saling melindungi dan merawat suasana keakraban bersama.  

JIKA SUAMI IKUT MEMASAK, INI MANFAAT YANG DIRASAKAN

Dalam berumah tangga, saling berkomunikasi menjadi kunci utama untuk menciptakan keharmonisa keluarga. Sebagaimana aku dan suami bersepakat berbagi peran agar tercipta rumah yang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. 

Berbagi peran yang seringkali menjadi momen keseruan bersama diantaranya, saat aku memintanya menemani memasak di dapur pada hari-hari tertentu. Jika sudah meminta untuk ditemani, biasanya aku memang sedang lelah bekerja tapi kondisi tak ingin keluar rumah, cara paling sederhana dengan meminta bantuan memasak bersama. Hehe. 

Tak pernah ada penolakan jika aku meminta ditemani, terlebih ketika suami barangkali melihat gurat lelah yang muncul di raut wajahku, ia akan bersedia membantu, bahkan terkadang membiarkanku untuk beristirahat dan menggantikan peranku.

Ada berbagai manfaat yang dirasakan jika #SuamiIstriMasak di dapur, selain faktor psikologis untuk menambah hubungan semakin harmonis, aku merasakan tumbuh keakraban hingga saling mengenal satu sama lain melalui kegiatan seperti mengupas bawang, mengulek, atau menumis bumbu yang diselingi dengan percakapan yang tak ada habisnya.  

Dan inilah beberapa manfaat serta dampak positif saat #SuamiIstriMasak di dapur yang juga kurasakan hingga saat ini.  

1. Membuat Hati Tenang dan Nyaman

Melalui aktivitas memasak bersama pasangan, tanpa disadari menumbuhkan kepercayaan. Meskipun terkesan sepele dan sederhana, namun melakukan suatu hal bersama-sama membuat hubungan pernikahan setiap harinya terasa mengesankan. 

Seperti halnya saat suami menemani di dapur, entah kenapa aku merasakan ketenangan meskipun hanya melihatnya duduk manis, lalu sesekali sibuk dengan ponsel sambil ngobrol apapun denganku. Ada perasaan nyaman dan menenangkan pikiran selepas penat bekerja di pagi harinya ketika cukup melihat suami bersedia menemani.

2. Saling Mengenal 

Kegiatan memasak bersama memiliki manfaat untuk lebih memahami dan mengenal satu sama lain. Terlebih saat memasak disertai dengan ngobrol entah apapun yang secara tidak langsung menjalin kedekatan, hingga lebih memahami perasaan masing-masing. Seperti lebih mengenal selera makanannya, hingga kisah cerita masa lalu. 

Dari memintanya menemani memasak di dapur pada hari-hari tertentu, aku jadi lebih mengenal bahwa suami lebih suka bawang putih daripada bawang merah, menyukai masakan telur apapun yang jauh berbeda denganku yang kurang suka telur, hingga membicarakan masa lalunya zaman kuliah saat di kos pernah dalam tiga hari tidak makan apapun, cuma air putih saja lantaran tak punya uang untuk membeli makan karena dagangan belum laku. Duh, nyesek!

3. Quality Time 

Memasak jadi salah satu kegiatan paling mudah yang dapat dilakukan bersama pasangan, terlebih lagi pernikahan akan memberikan dampak positif serta menguatkan hubungan untuk lebih langgeng, hingga quality time untuk menghabiskan waktu berkualitas. 

Meskipun sama-sama bekerja di dunia digital, aku dan suami memiliki jam kerja yang berbeda, sehingga terkadang sulit menemukan waktu luang yang sesuai. Jadi, ketika ada waktu untuk quality time, aku selalu memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin, salah satunya memasak bersama. 

Quality time dengan memasak bersama memberikan manfaat bagiku dan suami, salah satunya menciptakan keaakraban, menghilangkan stres dan penat selepas bekerja, hingga aku jadi tahu masakan yang disukainya adalah nasi goreng Jawa yang dulu selalu dibuatkan ibu mertua untuknya.

NASI GORENG JAWA, MENU ANDALAN SAAT LAPAR MENYAPA

Aku bersyukur memiliki ibu mertua baik yang pandai memasak, bahkan beliau paling senang jika mengajarkanku cara memasak berbagai makanan termasuk nasi goreng. Meskipun sebenarnya aku tak terlalu menyukai nasi goreng, tapi ternyata malah menjadi masakan favorit suami. 

Ada berbagai macam variasi resep nasi goreng yang diajarkan ibu mertua, padahal selama ini aku hanya tahu nasi goreng ya nasi digoreng dikasih bumbu gitu. Ternyata ada beberapa resep, diantaranya nasi goreng Solaria, nasi goreng balado, nasi goreng hongkong, dan yang menjadi favorit suami adalah nasi goreng jawa yang ada tambahan terasi, dan kemirinya. 

Dan inilah resep nasi goreng Jawa dari ibu mertua yang sudah menjadi menu andalan saat malam hari ketika lapar melanda. 

Resep Nasi Goreng Jawa dari Ibu Mertua

Bahan:
- 2 porsi nasi putih
- 1 butir telur, kocok lepas
- Pakcoy atau sawi sayur
- Merica
- 2 sdm minyak goreng
- Garam secukupnya
- Kecap manis ABS secukupnya

Bumbu halus
- 3 bawang putih
- 4 bawang merah
- 2 Kemiri
- 3 Cabai rawit
- Terasi atau ebi

Cara Membuat
1. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Tambahkan telur, lalu orak-arik dan campurkan dengan bumbu yang telah ditumis.
2. Tambahkan sawi atau pakcoy. Aduk sampai setengah layu.
3. Masukkan nasi, aduk kembali sampai bumbu meresap.
4. Tambahkan Kecap Manis ABC, garam, dan merica. Campurkan sampai merata.
5. Nasi goreng jawa siap dihidangkan, tinggal ditambah kerupuk dan mentimun. 

SOAL RASA DAN KELEZATAN MASAKAN DITANGGUNG BERSAMA 

Suami merupakan tipe orang yang pilih-pilih makanan, bahkan terkadang jika ke rumah orang tua atau kerabat, tak jarang ia hanya mengambil porsi yang sedikit. Padahal kalau di rumah, aku tahu porsi makannya selalu banyak, sama seperti porsi kuli. 

Tapi, jika kami berdua kolaborasi masak bersama membuat masakan, tak ada rasa kecewa atau sedih jika tak sesuai ekpektasi. Aku lebih menikmati kebersamaan yang menjadi momen paling penting saat masak bersama. 

Seperti halnya saat masak nasi goreng jawa, menu favorit suami di akhir pekan. Aku mendapat bagian di awal dan akhir yaitu saat mengupas bawang, dan cuci piring, sedangkan suami bagian menghaluskan bumbu, menumis bumbu serta memasak nasi goreng, 

Jika dirasa semua bumbu sudah meresap ke dalam nasi goreng, aku tinggal mencicipinya karena suami tipe yang tak pernah mencicipi masakan. Pada bagian finishing, soal perpaduan rasa manis serta nasi goreng agar terlihat cerah kuserahkan pada kecap manis ABC yang menjadi pelengkap sajian nikmat nasi goreng. 

Aku tak khawatir dengan perpaduan gurih, manis, dan rasa nasi goreng Jawa yang dibikin suami, karena kecap ABC melengkapi bagian akhir untuk menyempurnakan sajian nasi goreng Jawa menjadi lebih lezat.

KENAPA MEMILIH KECAP MANIS ABC?

Memilih bahan makanan yang sesuai selera keluarga terutama suami tidaklah mudah, terlebih lagi suami memiliki kepekaan terhadap rasa makanan, salah satunya seperti kecap manis. Kecap ABC menjadi salah satu pilihan saat belanja sayuran karena beberapa alasan, yaitu;

1. Cita Rasa yang Sesuai Selera

Kecap ABC memiliki cita rasa yang sesuai selera karena terbuat dari kedelai pilihan, sehingga perpaduan ekstra rasanya cocok dan diterima segala lapisan masyarakat, termasuk di keluargaku. 

2. Perpaduan Rasa yang Cocok

Karena terbuat dari bahan-bahan pilihan, termasuk perasan pertama kedelai yang telah terpilih kualitasnya menghasilkan aroma yang menurutku pas, termasuk kekentalannya yang sesuai dengan berbagai masakan menjadi beraneka rasa.

3. Pelengkap dari Sajian Makin Nikmat

Memilih kecap ABC sebagai pelengkap dalam berbagai masakan membuatku memiliki kecocokan, terlebih lagi jika ditambahkan dalam bumbu masakan apapun, kecap ABC membuat sajian masakan makin nikmat. 

KECAP ABC TURUT SEMARAKKAN KESETARAAN GENDER 

Dalam mewujudkan kesetaraan gender yang dimulai dari kegiatan #SuamiIstriMasak di dapur. Setiap tahun, kecap ABC turut memberikan pemahaman serta edukasi kepada masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya memahami peran perempuan dalam kesetaraan gender di dalam rumah. 

Rangkaian kegiatan kecap ABC dalam memberikan edukasi kesetaraan gender telah bermula sejak tahun 2018 saat memperingati Hari Kesetaraan Perempuan.

Pada tahun 2018, komitmen kesetaraan gender yang dilakukan Pt Heinz ABC Indonesia selaku perusahaan Kecap ABC diwujudkan dalam beberapa program. Tujuan tersebut agar masyarakat terutama generasi muda memahami pentingnya saling bekerja sama dalam sebuah rumah tangga, sehingga di masa depan kelak memiliki bekal untuk menciptakan keharmonisan keluarga yang dimulai dari dapur. 

  • Program tersebut diantaranya: Kompetisi Koki Muda Sejati, serta kampanye Suami Sejati Mau Masak, Terimakasih Perasan Pertama sebagai salah satu wadah bagi suami mengenalkan tentang dapur dan memasak sehingga agar tercipta hubungan pernikahan yang setara dan harmonis dimulai dari dapur. 
  • Lalu, pada tahun 2019, Kecap ABC kembali mengadakan inisiasi kampanye selama hari kesetaraan perempuan. Diadakan kembali Akademi Suami Sejati, dan Akademi Suami Sejati Masak Sahur sebagai salah satu penghargaan suami kepada istri. 
  • Di tahun 2020, kampanye keseteraan gender yang dilakukan Kecap ABC masih berlanjut dengan beragam inovasi menarik, diantaranya berkolaborasi dengan  platform edukasi untuk melibatkan anak-anak dalam kampanye Hari Kesetaraan Perempuan.
  • Tahun 2021, kecap ABC mulai menggandeng Titi Kamal dan Christian Sugiono untuk memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya kolaborasi suami istri memasak di dapur. 
  • Dan pada tahun 2022, inovasi terbaru dalam kesetaraaan gender digencarkan kecap ABC melalui hastag #SuamiIstriMasak yang disebarkan di seluruh media sosial, termasuk salah satunya diadakannya kompetisi blog yang bekerja sama dengan IIDN untuk turut serta menginisiasi kampanye kegiatan #SuamiIstriMasak.

Ternyata cara menciptakan keharmonisan dan keseruan dengan pasangan cukup mudah, hanya dengan melakukan aktivitas bersama di dapur, hubungan pun makin akrab ditambah ada poin-poin positif yang menambah kemesraan. Sebagaimana tulisanku ini terinspirasi dari video #SuamiIstriMasak Kecap ABC berikut ini. Kan makin semangat buat minta ditemenin masak di dapur, hehe. 

Sekarang tinggal giliran kamu, nih, untuk ikut serta masak bersama suami di dapur. Aku aja udah merasakan manfaatnya, loh, salah satunya bikin waktu bersama pasangan jadi lebih berkualitas. Yuk, ciptakan keseruan dan keakraban berawal dari #SuamiIstriMasak di dapur bersama kecap ABC. 

***

Blitar, 5 Desember 2022


Post a Comment